Lowongan Kerja PT. BPR Swadaya Anugerah Utama
admin sarjanaMISI : Menjalani hubungan relasi yang terbaik dan saling menguntungkan (mutual) dengan para nasabah dan masyarakat, melalui funding dan lending yang pro-aktif (sistem jemput bola dan “door to door” dengan keramahan dan kesetiaan dalam melayani nasabah sebagai aset bank yang berharga bagaikan berlian)
ADMIN SOSIAL MEDIA (IT SUPPORT)
Persyaratan
- Wajib follow instagram @BPRSWADAYA
- Pria/wanita
- Sehat jasmani dan rohani
- Usia maksimal 27 tahun
- Berpengalaman minimal 1 tahun di bidang design grafis dan editing konten
- Pendidikan minimal S1 DKV/Komunikasi/S1/TI
- Mampu berkerja di bawah tekanan
- Kreatif, komunikatif, profesional dan cekatan
- Menguasai aplikasi design (photoshop/canva/lainnya)
- Sudah memiliki sertifikat vaksin covid 19 minimal Dosis ke 2
- Wajib memiliki SKCK terbaru
Job Desk
- Mengelola, merencanakan, membuat dan mengunggah konten di media sosial Instagram, Facebook, Tiktok, linkedin, Whatsapp
- Membuat laporan semester dan tahunan terkait IT
Kirimkan CV dan Lamaran anda ke Alamat
PT. BPR Swadaya Anugerah Utama
PT. BPR SWADAYA ANUGERAH UTAMA
Jl. Ikan Belida No. 46, Pesawahan, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung
Email : bankswadayahrd@gmail.com
Lamaran Paling Lambat, 31 Mei 2023
Strategi Efektif dalam Workforce Planning untuk Mengoptimalkan Keberhasilan Organisasi
Workforce planning, atau perencanaan tenaga kerja, merupakan proses strategis dalam manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk memastikan organisasi memiliki jumlah, kualitas, dan jenis karyawan yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep workforce planning, pentingnya dalam mengelola tenaga kerja secara efektif, serta beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam proses perencanaan tenaga kerja untuk mengoptimalkan keberhasilan organisasi. Dengan adanya workforce planning yang baik, organisasi dapat menghadapi tantangan pasar yang berubah dengan cepat dan memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Pentingnya Workforce Planning
1. Menyesuaikan Kebutuhan Tenaga Kerja dengan Tujuan Bisnis
Workforce planning memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Dengan menganalisis strategi bisnis jangka pendek dan jangka panjang, serta faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi, seperti perkembangan pasar, teknologi, dan kebijakan regulasi, perencanaan tenaga kerja dapat membantu dalam menentukan jumlah karyawan yang diperlukan, keterampilan yang dibutuhkan, dan posisi-posisi kunci yang harus diisi.
2. Mengurangi Risiko Kekurangan atau Kelebihan Tenaga Kerja
Dengan adanya workforce planning yang efektif, organisasi dapat mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan tenaga kerja. Kekurangan tenaga kerja dapat berdampak negatif terhadap produktivitas dan kualitas layanan, sementara kelebihan tenaga kerja dapat meningkatkan biaya operasional. Dengan melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja secara terperinci, organisasi dapat mengidentifikasi kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja, serta mengambil langkah-langkah yang tepat, seperti rekrutmen atau restrukturisasi, untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Kompeten
Workforce planning juga membantu organisasi dalam mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten. Dengan mengetahui kebutuhan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan dalam berbagai posisi, organisasi dapat melakukan perencanaan pengembangan karyawan yang sesuai. Ini dapat mencakup pelatihan dan pengembangan, rotasi pekerjaan, program mentoring, dan promosi internal. Dengan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, organisasi dapat meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kepuasan karyawan.
4. Menghadapi Perubahan dan Tantangan di Pasar Kerja
Pasar kerja terus berubah dengan cepat. Perkembangan teknologi, pergeseran tren industri, dan perubahan dalam preferensi konsumen dapat mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja. Dalam konteks ini, workforce planning.
Strategi dalam Workforce Planning
1. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Langkah pertama dalam workforce planning adalah melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja. Organisasi perlu memahami secara mendalam tugas dan tanggung jawab yang diperlukan dalam setiap posisi, serta keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Dalam analisis ini, organisasi juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, tren industri, dan perubahan lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja di masa depan.
2. Peramalan Permintaan Tenaga Kerja
Setelah menganalisis kebutuhan tenaga kerja saat ini, langkah berikutnya adalah melakukan peramalan permintaan tenaga kerja di masa depan. Hal ini melibatkan penilaian terhadap pertumbuhan bisnis, pengembangan produk atau layanan baru, ekspansi pasar, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja. Peramalan ini membantu organisasi untuk mengidentifikasi apakah mereka akan membutuhkan penambahan karyawan baru, restrukturisasi posisi yang ada, atau pengembangan karyawan yang sudah ada.
3. Evaluasi Sumber Daya Manusia yang Ada
Saat melakukan workforce planning, penting untuk mengevaluasi sumber daya manusia yang sudah ada di organisasi. Ini melibatkan penilaian terhadap keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman karyawan saat ini. Evaluasi ini membantu organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, serta peluang pengembangan atau pergeseran posisi yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Melalui pelatihan dan pengembangan yang tepat, organisasi dapat meningkatkan kompetensi karyawan yang sudah ada dan mengisi kesenjangan keterampilan yang mungkin ada.
4. Strategi Rekrutmen dan Seleksi yang Efektif
Dalam workforce planning, strategi rekrutmen dan seleksi yang efektif sangat penting. Organisasi perlu menentukan metode rekrutmen yang efektif untuk menarik calon karyawan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang telah diidentifikasi. Proses seleksi yang hati-hati dan komprehensif harus dilakukan untuk memastikan bahwa karyawan yang dipilih memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang sesuai dengan posisi yang tersedia.
5. Pengembangan dan Retensi Karyawan
Workforce planning juga mencakup strategi pengembangan dan retensi karyawan yang efektif. Organisasi perlu mengidentifikasi peluang pengembangan karyawan yang ada, seperti program pelatihan, pendidikan lanjutan, atau pembinaan. Dengan memberikan kesempatan pengembangan kepada karyawan, organisasi dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka, serta meningkatkan motivasi dan keterikatan terhadap perusahaan. Selain itu, penting untuk memiliki program retensi karyawan yang kuat, seperti insentif karyawan, kebijakan kesejahteraan, dan kesempatan karir yang jelas